Selamat Jalan, Sophie!

Menikmati Danau, Sungai dan Hutan ala Sunda


Sebuah lokasi wisata bernama Imah Seniman di Lembang, Bandung, Jawa Barat, telah memberikan kebahagiaan tersendiri bagi saya pada 11 - 12 November 2017 lalu.



Kunjungan ke resort ini adalah dalam rangka family gathering tim kerja kantor suami, dan diikuti oleh lebih dari 12 keluarga.
Kami baru bisa bergabung di meeting point kedua yaitu Restoran Mang Engking, dimana di sana ada jamuan makan siang, sebelum selanjutnya bersama-sama menuju lokasi.
Siang ternyata adalah saat dimana jalanan  Lembang mengalami kemacetan. Sekitar  pukul 14.00 WIB, akhirnya kami berhasil mencapai lokasi utama, Imah Seniman Resort, Cafe, Gallery and Spa.




Awal saya membuka pintu mobil, aura kesejukan alamnya langsung menyapa. Udara yang sedikit lembab waktu itu lantas menemani proses briefing oleh petugas resort, pengenalan singkat tentang lokasi, lalu lanjut ke penyerahan kunci kamar untuk masing-masing keluarga.

Kamar kita 



Bangunan bernama "Ketuk Tilu" telah dipilihkan untuk saya dan suami. Kami langsung diantar oleh Akang petugas yang sudah bersiap-siap mendampingi. Surprise sekali mendapati tempat menginap kami yang berlokasi di pinggir sebuah sungai. Tak Jauh dari sana berdiri bangunan lain dengan posisi mengelilingi danau. Sedangkan sebagian keluarga lainnya mendapatkan kamar dengan nuansa hutan nan asri.




Kamar yang didominasi oleh perabotan jati ini terasa dingin sekali, walaupun sejauh mata memandang sama sekali tidak ada AC yang terpasang. Hmmm... sweet Lembang. By the way... makin sore, saya semakin menggigil dibuatnya. karena perlahan hujan pun turun melengkapi suasana.
Akang petugas langsung mengantarkan pisang goreng hangat ke kamar sebagai ungkapan selamat datang. Hatur nuhun, Akang :)


Setelah shalat Isya, kami menuju ruang pertemuan. Di sana ada acara seru-seruan, haru-haruan, dan pastinya pembagian bingkisan. You know what? Suami saya mendapatkan 1 set Tupperware Blossom Microwaveable serveware (emak-emak pasti paham deh ya...) - yang langsung beliau serahkan pada istrinya. Yes!








Makan malam berlangsung happy. Pilihan menunya banyak dan spesial. Saya tertarik dengan ayam bumbu, sayur teri medan, jamur bakar dan buah-buahan. hm.... sukses bikin kenyang.

Pilih-pilih menu.

Semua menu enak, tapi jamur bakarnya membuatku jatuh hati.

Kentang dan aneka sate-satean

Suasana kala itu masih ramai, dan sebagian orang bahkan belum menghabiskan makanannya, saat kemudian para Akang petugas datang menyajikan beragam jenis sate, mulai dari sate ayam, sate kambing, sate udang, sate cumi, salad buah, bandrek, dan masih ada lagi. Waaah... 'penyiksaan' tiada tara untuk tubuh langsingkuuuh. Hehehe....
***
Malam itu tidur kami nyenyak sekali. Acara pagi sudah dijadwalkan pada pukul 7. Kami sarapan bergaya outdoor di pinggir kolam teratai. Menunya sempat membuat bimbang. Ada sereal, buah, bubur ayam, nasi goreng kampung, dan... saya tidak hafal semuanya. Seperti biasa, menu tradisional lekas memikat hati ini. Nyam-nyam... nasi goreng kampungnya enak euy. Buah dan segelas jus jeruk menambah nikmatnya pagi itu.

Suasana sarapan di taman

Saung Buyur untuk Bp. Heru dan keluarga

Kolam teratai yang indah

Menikmati buah di pinggir kolam

Selalu indah kemanapun memandang


Tak lama setelahnya kami digiring ke  lokasi paintball, sebuah tantangan yang telah dinantikan. Seragamnya lengkap dengan pengamanan yang tidak sembarangan. Dan lucunya, mengenakan seragamnya justru jauh lebih lama daripada memainkan gamesnya. Pada lomba-lombaan nembak paling cepat, sih. Pelurunya jadi cepat habis juga kan?

Ya ampuuun... jadi begitu ya, kalau bapak-bapak pada main tembak-tembakan? Ada yang terperosok ke lubang berlumpur segala lho, ceritanya bergaya gagah ala tentara beraksi gitu. Eeh, ngga hati-hati ternyata kena jebakan alam. Haduuuh! Kasihan, tapi kocak.  Haha.... Sayang ngga sempat motret.







"Semua ini menyenangkan. Dan setiap hal menyenangkan akan berakhir." Begitulah kata pepatah. Usai beberes dan makan siang di pendopo, kami lantas berpisah.

Kesan dan Pesan

Secara keseluruhan Imah Seniman dengan suguhan nuansa pedesaan dan keramahan para petugasnya memberikan kesan positif bagi saya. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen demi kenyamanan pengunjung.

Pada beberapa titik di sungai terdapat sampah, yang walaupun tidak terlalu banyak, tapi sangat mengganggu pemandangan. Sepertinya harus ada squad khusus untuk urusan ini. Makin bersih, makin memikat hati, kan?

Lalu untuk ruangan kamar agar lebih ditingkatkan kebersihan dan aromanya. Masih ada debu di beberapa spot, dan akan lebih keren kalau diberi wewangian.

Sekian teman-teman. Terima kasih sudah mampir. :)

Salam hangat,