Selamat Jalan, Sophie!

Saat Kopi Sore Rumah Pena Menguji Nyaliku

Ini dia kisah kasih yang tertunda. Akhirnya, Kopi Sore Rumah Pena untuk wilayah Bekasi terlaksana juga pada Sabtu, 12 Nopember 2011. Sejak pengumuman Kopi Sore diposting dua bulan lalu, aku sangat senang mengingat bisa temu muka dengan Sobat Rupen di acara tersebut.


Kali ini lokasi acara ditetapkan di kediaman Mas Ramaditya Adikara di Perumahan Jati Agung I, Jati Bening. Oh my God... saya sama sekali belum pernah ke sana, loh. Gregetan rasanya, karena tentu saja izin takkan dengan mudah bisa kudapat dengan situasi seperti ini. Dengan melancarkan sejuta rayuan pada suami tercinta, akhirnya saya diizinkan dengan sederet persyaratan dan rambu-rambu (karena beliau tak bisa menemani saya kali itu).

Taarrraaaaa.... angkot KR sukses membawa saya ke selembar pemandangan baru. Saya tak melihat lagi mana persimpangan yang bisa saya masuki saat kemacetan meraja di sekitar pusat perbelanjaan Pondok Gede. Ya, Mas Rama bilang naik angkot S02 menuju Jati Bening, saya ingat. Namun, ternyata tak mudah menemukan sesuatu di tempat yang baru pertama kali kau kunjungi.
Beberapa orang yang saya tanyai sedia memberikan petunjuk. Alhamdulillah, batinku. Namun sayangnya beberapa petunjuknya kurang tepat sehingga jadilah saya salah naik angkot. Oouugh...  Akhirnya saya berjalan kaki untuk menemukan tempat mangkalnya si S02 agar tak salah lagi. Ya, saya tak mau salah lagi.

Ffiiuuh... saat saya belum berapa lama di angkot S02,telpon dari Mba Achi-tm masuk. Dia akhirnya mencari tahu tentang saya, lega. Lalu pembicaraan diambil alih oleh Mas Rama demi kebaikan saya. Mas Rama bilang “..... Nah, kalau Mba Tris lihat SPBU di sebelah kanan berarti lokasi sudah lewat, tapi belum terlalu jauh.....”.  Tiba-tiba SPBU terpampang di sebelah kanan saya, buru-buru saya tutup telepon dan minta berhenti. Kujelajahi lagi tempat itu dengan kakiku, namun gerbang Jati Agung I masih tak kelihatan. Kutelepon lagi ke Mba Achi. Eeeehhhh, tahunya bukan SPBU yang itu. Mas Rama kira saya bukan dari arah Pondok Gede. Gubrakkkk! Salah lagi.


Ah, S02 membuat saya makin penasaran. saya stop lagi angkot itu dan meluncur ke lokasi sesungguhnya. Hosh...hosh...hosh...  saya butuh beberapa saat untuk akhirnya menemukan apa yang saya cari. 

Di kediaman Mas Rama sudah ada Mba Isye, Mba Achi, Abi dan Mas Agung, Mba Asri Kartini, Hadi, Mas Asro, Mba Kunti, Fitri, Mba Ida dan tentunya Mas Rama sendiri. Kepenatan hilang saat saya shalat Ashar dan menatap ke meja yang dipenuhi hidangan yang menggugah selera. Nyam.. nyam... Nyam...

Keren. Itu penilaian saya untuk acara Kopi Sore kami kali ini. Tema tentang Karakter yang diberikan Mas Rama oke banget. Saya kembali belajar memahami diri saya dan orang-orang di sekitar saya. Apalagi Mas Rama menyajikannya bersama cerita Harry Potter yang pemilihan asrama pada cerita itu juga didasarkan atas karakter siswa-siswanya. Tadinya saya ingin masuk ke Gryffindor biar sekelas sama Harry dan ikut bertualang bersama Harry, Ron dan Harmoine. Eeeh, taunya aku masuk ke asrama Ravenclaw. Nah, loh?
Ah, aku mau teror Mas Rama nanti tentang ini. Nanti, di Rumah Pena. Kenapa bisa begini, Mas? Kenapa? Kenapa? 

Acara kami ini diabadikan oleh Mba Isye dan videonya ada di you tube, bila teman-teman ingin menyaksikannya. Di sana juga ada Andhika yang datang di pertengahan acara. Kasihan Andhika yang kebagian pedang Lightsaber yang nggak nyala. Ohya... tiba-tiba saya ingat sama Mba Achi yang selalu ngelirik makanan sepanjang acara. Akhir pembicaraannya kebanyakan dikaitkan dengan cemilan yang tersedia. Entah risoles, pisang goreng ataupun tahu goreng (belum lagi menu makan malamnya). Hehehe...

Well... ada yang membuat saya sedikit kecewa. Saya tak bisa mengikuti acara sampai selesai karena tak boleh pulang terlalu larut. Tapi tak apa, karena memang begitulah seharusnya. Yang pasti, diskusi kami yang hanya sebentar itu sangat berarti untuk saya dan dunia kepenulisan yang sedang saya geluti. Rumah Pena, hmm... mantabbbb banget.

Link video acara Kopi Sore Rumah Pena, 12 Nopember 2011 :